Batang ferit umumnya diperoleh rekan amatir dari perangkat spul antena radio MW/SW, dan sebagian ada yang dijual terpisah di toko elektronika yang usianya sudah cukup lanjut berupa sisa persediaan komponen yang harga aslinya sudah tidak diketahui lagi. Batang ferit dibutuhkan untuk membuat induktor alias koil RF khususnya jika kita tidak dapat memperoleh beraneka macam toroid yang dipersyaratkan dalam rangkaian.
Pada umumnya batang ferit berukuran diameter 1 cm panjang 10 – 20 cm, sementara kebutuhan untuk membuat kumparan/induktor antara 1 cm sampai 3 atau 4 cm saja sehingga harus dilakukan pemotongan. Hasil diskusi menunjukkan bahwa masing-masing homebrewer punya cara “rahasia” mengingat sulitnya memotong ferit sesuai yang dibutuhkan. Tidak jarang kita mendapatkan potongan yang diinginkan tetapi sisanya hancur berantakan.
Cak mamat_sby berkenan memberikan bocoran rahasia memotong ferit sebagai berikut :
sedikit masukan buat para homebrew untuk motong ferit pakai pensil 2b dilingkarkan pada ferit tsb trus kabel solder dipotong sebelah la yang dipotong tadi di tempelkan pada ferit yg dilingkari pensil tadi jeees langsung putul rapi dan pas
Nah, mengingat informasinya disampaikan dengan kata-kata sandi tentunya perlu diterjemahkan secara praktis walaupun belum tentu tepat. Saya melakukan percobaan untuk menebak bahasa sandi cak mamat_sby sebagai berikut :
1. Ambil batang ferit kesayangan kita.
2. Ukur sesuai panjang yang dibutuhkan dan beri tanda melingkari batang ferit menggunakan pensil. Pakai pensil 2B bisa terlihat jelas, pakai pensil HB juga terlihat jelas.
3. Ambil kabel listrik panjangnya kira-kira cukup untuk 2 – 3 lilitan pada batang ferit, buang isolasinya. Kawat tembaga yg berupa serabut halus tersebut dipilin menjadi satu berukuran agak tebal, kemudian dililitkan tepat pada tanda yang kita buat menggunakan pensil. Kedua ujung kawat dipilin sehingga kawat melilit kencang pada batang ferit membentuk lingkaran.
4. Ambil alat solder dan panaskan sampai maksimal. Ambil timah dan disolderkan pada kawat tembaga yang melilit pada ferit, melingkar penuh satu lingkaran. Panaskan terus secara merata selama satu sampai dua menit.
5. Selagi ferit masih panas segera ambil tang yang cukup besar, jepit ferit bagian kanan garis dengan satu sisi tang merapat pada kawat tembaga bersolder. Pegang batang ferit bagian kiri garis seerat mungkin dengan tangan kiri, genggam tang sekuat mungkin dengan tangan kanan, gerakkan tang seolah-olah akan membengkokkan ferit ke atas (putar pergelangan tangan ke kiri) dengan mantap.
6. Apabila panas solder sudah memadai dan gerakan tangan cukup mantap maka ferit akan putus dekat garis yang ditentukan dan ujungnya relatif rata.
7. Apabila panjang ferit terbatas dan tidak mungkin digenggam tangan maka satu ujung ferit bisa ditekankan pada meja atau lantai sementara dua tangan menggenggam tang dan melakukan gerakan untuk mematahkan ferit.
Dengan cara di atas saya sukses membuat potongan sepanjang 3 cm, 4 cm dan 1 cm tanpa ada ferit yang terbuang.
Kepada cak mamat_sby, apabila terjemahan saya kurang tepat atas sandi rahasia anda, dimohon dapat menanggapi sehingga bisa lebih josgandhosss . . . .
Keterangan : Saya mencoba juga pemanasan kawat tanpa diberi timah hasilnya proses pematahan agak susah dan sedikit kurang rapi. Dengan menggunakan timah maka timah yang meleleh menempel rapat pada ferit sehingga panas yang disalurkan dari besi solder lebih merata, begitu mungkin alasannya ya ?
Selamat mencoba.
Update :
Saya sudah coba metode asli cak mamat dengan susunan sebagai berikut : dari PLN (yg ada setrumnya) ke bohlam 40 Watt sambung ke kabel menempel pada garis pensil 2B pada ferit (salah satu sisi). Dari garis pensil 2B pada ferit (sisi seberangnya, masih di garis lingkaran yg sama) ke kabel, ke PLN (massa / arde / netral). Hasilnya sebagai berikut :
1. Pada ferit abu-abu, tidk ada reaksi apa-apa. Ferit ini sekalipun kabelnya ditempelkan ke badan maupun ujung ferit sama sekali tidak ada reaksi bahkan pada ferit yang sudah patah ujungnya.
2. Pada ferit hitam ketika kabel ditempelkan pada garis pensil muncul percikan bunga api, bohlam menyala, dan lama kelamaan ferit menjadi panas khususnya pada pertemuan kedua kabel (garis pensil 2B). Ketika saya coba tempelkan di tempat lain yang tidak ada garis pensilnya, reaksinya sama yaitu bohlam menyala. Bisa disimpulkan ferit hitam ini menghantarkan listrik. Sekalipun sudah ditempelkan tiga menit dan kabelnya ikut menjadi panas, ferit belum bisa patah. Nah, mungkin cak mamat bisa membahas kekurangan percobaan saya dimana supaya ferit betul-betul bisa patah.
Bagaimana kalau dari kabel PLN langsung ke ferit ? Siap-siap listrik korslet atau tangan kesetrum ? Nanti ah, percobaan ditunda dulu menunggu komentar cak mamat.